Lama
banget nggak ngisi kolom penjelajahan alam naik Gunung di blog. Maafkan Hayati
ya ReMo, sepertinya Hayati semakin tua, beban hidup semakin banyak, hingga apalah
daya tubuh ini. Hakdes!! Cuma mau bilang kurang piknik aja syusyaaahhhh -_____-
kangen gunuuuunggg….!!!! Masak sepanjang 2015 belum naek gunung sama sekali
*padahal juga baru sampe Juni* Eh, tapi pas ngobrak-abrik file di laptop rupanya tahun 2015 ini aku pernah naik gunung coba. Kenapa Hayati bisa lupa
abang? Apa salah Hayati. Mungkin Hayati sudah tua >.<
Daripada
semakin basi, mending aku ceritain aja ya, kemana kaki daku ini ngesot.
Daaaaannn…. Taa..raa…. Molydha pergi ke Andong, trek trek trek. Yup, April
kemarin, 25-26 April 2015, untuk pertama kalinya aku ke Andong. Salah satu
gunung di kawasan Magelang Jawa Tengah. Tepatnya di daerah Ngablak Magelang Jawa
Tengah.
Untuk
pertama kalinya pula aku ngesot di gunung sama teman-teman di rumah. Oya, FYI
teman-temanku di rumah udah lama ini sering banget pada maen ke Gunung juga.
Cuma belum jodoh aja aku bisa ngesot bareng mereka. Kami ngesot berduabelas,
ada aku, Mia, Atul, Lisa, Tata, Tia, Fatur, Dita, Andi, Aris, Kluthuk, dan
Andi. Kecuali Tia (temen kuliah Mia), semua adalah tetangga satu dusun, tapi
beda-beda RT.
Awalnya
kami akan berangkat dari Jogja pukul 8 pagi. Berhubung hujan deras masih saja
setia dari malam, akhirnya pukul 10.45 kami berangkat dari dusun kami tercinta
menuju Magelang. Perjalanan kurang lebih 2-3 jam. Berhubung ketika berangkat
ada yang tersesat saat jemput Tia, Terus ada yang nyungsep ke basecamp lain (
FYI di Andong ada 2 basecamp), pukul 14.50 kami baru sampai di basecamp.Masih muka bantal, tapi tetep HAALLLOOOOO |
Kalau
mau rute yang kami lewati dari arah Jogja, dengan amat sangat baik hati akan
Hayati kasih. Jogja (jalan Magelang) – Klenteng
sebelum pasar Muntilan belok kanan – Lurus terus ikuti jalan ke arah Ketep –
Dari Ketep Pass ikuti jalan terus yang ke arah Wekas – Pertigaan belok kanan,
kalau kiri ke arah Temanggung – ikutin jalan lagi aja – kalau udah nemu pasar Ngablak
nanti kiri jalan ada gapura masuk aja – dari sana lurus terus nanti nemu
pertigaan – silahkan pilih karena dua-duanya jalan menuju basecamp, tapi beda
basecamp – kalau saya ambil yang kanan.
Pukul 15.00 kami mulai trekking. Pertama-tama lewati belakang rumah penduduk, siapkan masker biasanya limbahnya bauknya amazing. Jalannya kalau hujan licin walau berbatu. Lalu setelah itu bertemu ladang penduduk. Baru kemudian masuk hutan kawasan Gunung Andong.
Sebenarnya,
gunung ini hanya memiliki ketinggian kurang lebih 1.463 mDpl (berdasarkan
Wikipedia) atau 1.726 mDpl (berdasarkan sumber yang lain). Akan tetapi trek
yang dilalui dibuat memutar, jadi cukup lama kami sampai di puncak. Biasanya
dari basecamp (manapun) menuju puncak dapat dicapai kurang lebih 2-3 jam.
Sedangkan kami menempuh waktu kurang lebih 3-4 jam tetapi tidak sampai ke
puncak. Selain karena puncak sudah penuh tenda dan saat itu hujan deras mau
nggak mau kami berhenti dan mendirikan tenda di spot yang kami anggap layak.
Soalnya di lereng puncak pas, jadi tanahnya miring.
Kami
ke puncak keesok harinya. Di Andong ini puncaknya ada dua. Kalau di lihat dari
tempat kami camp puncaknya jadi kayak
punuk unta. Kalau dari bawah mungkin terlihat seperti gambar gunung jaman SD,
bedanya di tengah nggak ada mataharinya, hohohohoho. Karena pagi berkabut kami
nggak dapat sunrise. Hufff. Tapi nggak papa, pas kami ke puncak pertama, di
arah barat terdapat Sindoro, Sumbing dan sembulan-sembulan bukit yang mungkin
saja salah satunya adalah Gunung Prau.
Di
puncak kedua, menuju puncak ini lewati lembah dulu, kami diberi pemandangan
Merbabu nan gagah perkasa. Dibelakangnya tampak malu-malu si Merapi mengintip.
Ahhh indahnya. Setelah puas menikmati dua puncak dank arena lapar pula, maka
kami segera turun ke tempat camp untuk makan dan packing.ini di lembah antara dua punuk.. maaf jika modelnya bikin sakit mata :D |
di punuk kedua terlihat merbabu dan merapi |
Pulangnya
kami dikasih oleh-oleh nyasar di belakang rumah penduduk. Harusnya lewat jalan
berbatu,kami malah lewatin tempat pembuangan limbah. Jadi hati-hatilah kawan.
Karena selain licin baunya menggila. FYI again, kalau weekend rame pisan. Maklum
Andong sekarang jadi favorit setelah Prau, apalagi untuk pendaki pemula. Ada yang bilang surganya pendakipemula malah. Okelah cukup sekian ceritaku di Andong.
(=^.^=)
No comments:
Post a Comment