Aku
(plok..plok..plok) uwis tuo (plok..plok..plok)
Tansah sehat (plok..plok..plok) lan gembiro (plok..plok..plok)
Tansah sehat (plok..plok..plok) lan gembiro (plok..plok..plok)
Peparinge
(plok..plok..plok) sek Kuoso (plok..plok..plok)
Istiqomah,
Yes…
Jika
kalian main ke rumahku setiap tanggal 14 disetiap bulan, pasti kalian akan
mendengar riuh tepukan seperti diatas. Tepuk lansia namanya. Apa istimewanya
coba mendengarkan tepuk lansia? Ada, yang pasti…
Tanggal
14 memang bukan tanggal istimewa, tetapi aku menyukainya. Sebab setiap tanggal
14 disetiap bulan dirumah Om ku (samping rumahku tepatnya) yang kebetulan dukuh
(kepala dusun), diadakan posyandu (pos pelayanan terpadu) untuk balita (bawah
lima tahun) dan lansia (lanjut usia).
Alasan
utama aku menyukainya karena selain kecipratan makananannya *ehh* adalah momentnya.
Terutama pas posyandu lansia berlangsung. Disana aku bisa melihat antusias
simbah-simbah menyanyi dan berjoget ria. Fenomena yang jarang terjadi bukan?
Di
usianya yang telah senja mereka dapat berkumpul dengan kawan senasibnya.
Membicarakan masa muda, sakit yang sering mereka derita, juga anak
keturunannya. Mereka datang dengan jalan tertatih. Bahkan ada juga yang sedang
sakit. Tapi mereka datang dengan penuh kebahagiaan. Tak terlihat keluhan di
benak mereka walaupun acara yang berlangsung dari dulu sama. Itu-itu saja.
Datang periksa kesehatan – nyanyi-nyanyi- pembagian doorprize – selesai.
Dari
yang aku lihat, mereka datang bukan sekedar memenuhi kewajiban program desa
yang hanya untuk pemeriksaan kesehatan saja. Tetapi mereka datang untuk kebahagiaan
mereka sendiri. Bagi mereka, punya moment bertemu teman sejawatnya itu seperti
menemukan air ditengah gurun. Ada secercah bahagia di tengah keterbatasan yang
ada. Semakin tua tak menghalangi mereka untuk saling silaturahim. Walau
pertemuan itu hanya sebulan sekali.
Oleh
karena itu, aku selalu berusaha di rumah jika tanggal 14. Mengintip dari balik
jendela, melihat kebahagiaan yang terpancar di raut muka simbah-simbah
tersebut. Tak urung aku tertawa sendiri menyaksikan mereka senam dengan gerakan
yang jauh dari instrukturnya. Atau terhanyut dalam melodi lagu-lagu lawas yang
mereka dendangkan.
Senja
tak pernah berakhir walau ia akan berganti malam. Menjadi tua juga bukan akhir
dari segalanya. Ada banyak cara untuk menjadikan gelap menjadi indah. Ada
banyak cara tetap menjadi bahagia di hari tua. Selamat berbahagia di tanggal 14
wahai para pemilik senja, suatu saat aku yang akan menjadi senja itu. Dengan
kebahagian yang sama dengan kalian. (=^.^=)
ditulis pada 14 Januari 2015
10.00 AM
No comments:
Post a Comment