Hadiah Ulangtahunku

Tepat dua hari yang lalu di pukul 04.00pm umurku bertambah satu angka. Tambah tua lah diriku ini. Ada banyak ucapan dan do'a dari teman sejawat. Ada pula hadiah-hadiah yang menjadi rejeki di bertambahnya umurku. 

Dari sekian hadiah yang menjadi nikmatku, ada satu hadiah yang menurutku itu adalah hadiah yang paling mengesankan dari sekian hadiah yang pernah aku terima dari siapa pun. 'Hadiah' ini bukan berupa barang. Bukan pula pengalaman. 'Hadiah' ini adalah sebuah peringatan. Apakah itu? 

Ya, 'hadiah' ini adalah serangkain berita kematian di sepanjang hari dimana aku ulang tahun. Tepat pada tanggal 16 Oktober kemarin, selain mendapat ucapan dan do'a aku mendapatkan kabar bahwa salah seorang teman mendaki ada yang meninggal karena kecelakaan. Lalu disusul kabar mengenai dosenku yang meninggal dunia karena kangker. Belum habis dua berita itu, ketika membuka FB ditimeline banyak yang menulis tentang beberapa teman atau saudara atau kenalan mereka yang meninggal.

Takut. Itu jelas sekali. Kenapa di hari bahagiaku ini aku harus menerima berita duka, kematian pula. Kenapa bukan dihari sebelum atau sesudahnya. Kenapa? Apakah ini 'hadiah' semesta supaya aku semakin mengingat hidupku. Supaya aku tidak menyia-nyiakan hidup. Supaya aku semakin memikirkan kesehatan serta keselamatanku. Supaya aku selalu menjadi manusia yang bermanfaat. Atau......

Apapun itu, aku yakin ini bukanlah suatu kebetulan. Tuhan dengan cara-Nya telah mengirimkan hadiah melalui semesta untuk aku teladani baik-baik. Mungkin, dibertambahnya umurku kemarin-kemarin Tuhan juga mengirimkan 'hadiah' semacam ini. Hanya saja aku belum sadar atau memang tidak mau sadar. Semoga saja, aku semakin bisa menyadari bahasa semesta yang dikirimkan Tuhan untuk para hamba-Nya di dunia ini. Aamiin.

Terimakasih Ya Allah, untuk segala 'hadiah'-Mu~

(=^.^=)