Kayang (yang belum sempurna) di Pantai Jogan |
Sesuatu
hal yang membuat saya tertarik belajar kayang adalah fenomena ketika badan
meliuk kebelakang, kepala berada dibawah serta pandangan menjadi terbalik.
Mengapa saya tertarik, karena dengan begitu saya mengerti bahwa adakalanya kita
harus melihat sesuatu dengan perspektif terbalik. Karena kita lebih terbiasa
melihat sesuatu dengan pemikiran subjektif daripada objektif. Kita lebih
terbiasa memposisikan diri kita senyaman mungkin tanpa memandang bagaimana
lingkungan sekitar kita. Kita lebih terbiasa meminta untuk dipahami daripada
berupaya memahami. Ya, kita lebih terbiasa begitu.
Dengan
kayang kita melakukan sesuatu diluar kebiasaan kita. Badan yang terbiasa
diliukkan kedepan menjadi meliuk kebelakang. Kepala yang biasa diposisikan di
atas menjadi dibawah. Serta pandangan yang biasa kita lihat dengan posisi
nyaman, kita lihat dengan posisi terbalik. Semua menjadi beda dan kita dapat
belajar sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.
Sesekali
cobalah kayang, tapi jangan dipaksa, karena jika dipaksa yang ada tulang
menjadi cidera. Salah posisi sedikit bisa mengakibatkan cidera yang fatal.
Begitu juga ketika kita memahami orang lain, kalau kita terpaksa yang ada kita
malah sakit hati sendiri. So, pelan-pelan saja mempelajari atau memahami sesuatu
diluar apa yang sering kita lakukan :)
No comments:
Post a Comment