Liburan
lebaran pada kemana ciiiinnnnn????? Berhubung sepupa sepupi ku pada ngumpul,
kami jalan-jalan ke pantai. Cukup mendadak sihh. Karena pada awalnya kami
berkumpul untuk silaturahim trah (bani) keluarga pada lebaran H+4 (1/08/14).
Lalu, ketika orangtua kami pada meneruskan silaturahim kekeluarga lain, kami
yang bocah-bocah (kebanyakan bocah jadi yaaa… :P ) jalan-jalan sendiri.
Pada
awalnya kami tujuh sepupuan (aku, mbak Lan, Nana, Ersyad, Wakhid, Fikri, dan
Putri) akan mengajak saudara jauh dari Medan si aneh Bowo untuk jalan-jalan ke
Parangtritis. Tetapiiiiii, sudah tahu lah yaa, kalau liburan begini pantai
fenomenal ntu pasti padatnya nggak kira-kira. Belum macet di jalan, sampai
tempat juga nggak bisa menikmati apa-apa kecuali orang lalu-lalang. Akhirnya,
ketika di tengah perjalanan mampir beli bakso tusuk diputuskan lah untuk
berubah haluan ke Gunung Kidul.
Beruntung
banget ketika kami akan ke Parangtritis melalui Panggang (Barat daya Imogiri,
jadi nanti ketemunya dari timur Parangtritis), sedikit muter tapi untuk
menghindari macet. Sebab, melalui Panggang kami juga bisa melancong kearah
Gunung Kidul melalui jalur Selatan. Karena paling dekat dengan daerah Panggang
(lalu ke arah Paliyan) adalah Pantai Ngobaran dan Ngrenehan, kami sepakat
mengunjungi pantai Ngobaran. Sebab,
kalau nekat sampai Baron, Kakap, Kukup dll, selain waktunya nggak memungkinkan
(kami berangkat dari Bantul pukul 15.30) juga padatnya wisatawan yang pasti
bikin macet.
Menuju
Gunung Kidul melalui Panggang berbeda sekali dengan melalui Piyungan. Karena
ketemunya hutan mulu dan jalannya lebih berkelak-kelok. Udah gitu jalanan
lumayan sepi nggak rame-rame banget. Jadi terkadang jika tak menemui kendaraan
lain, hanya dua mobil kami yang melaju. Jika di estimasi waktu, sebenarnya
lebih cepet melalui jalan sini lho daripada melalui Piyungan-Wonosari gitu.
Cuma ya itu tadi, kalau nggak kuat dengan ekstrimnya jalan mending nggak usah
deh. Soalnya, sepupiku Putri, Sepupaku Wakhid pada pusing-pusing dan mual-mual.
Hohohohoo.
Selain
itu, jika nggak biasa nyetir mobil dijalan ekstrim juga bakal kesusahan.
Sepupiku mbak Lan yang notabene canggih dalam menyetir aja kepayahan. Tapi
nggak buat mobil satunya, yang disetirin adekku Ersyad, dia mah udah biasa
nyetir di jalanan ekstrim begituan. So, kalau kalian mau ke Baron dkk tanpa
macet di Pathuk dan Wonosari, aku rekomendasikan melalui Imogiri ke selatan.
Bisa nanti lewat Panggang (barat daya Imogiri) atau melalui Dlingo (timur
Imogiri). Kedua jalur itu masih sepi dan jalanan juga halus.
Sesampai
di pantai Ngobaran, kami hanya berfoto-foto. Udah gitu aja. Ehh, sama makan
bakso tusuk sih. Cukup ramai sih, tapi nggak padat. Jadi kami masih punya
tempat untuk duduk-duduk menikmati matahari tenggelam. Setelah itu langsung
pulang, biar nggak malam banget sampai rumahnya.
me n sepupiii |
Karena
jalur yang aku rekomendasikan tadi kebanyakan ditengah hutan dan jauh dari
perkampungan, maka kami memutuskan lewat kota (Wonosari). Soalnya kami dua
mobil, dimana mobil satunya di supirin cewek. Akhirnya, dari Ngobaran kami
ambil jalur yang menuju Pantai Baron. Jika kalian tidak menemukan plang
(penunjuk arah) menuju Pantai Baron, maka carilah yang menuju Goa Maria. Karena
nanti, setelah melewati Goa Maria, tetap lurus sampai mentok lalu belok kanan
itu udah menuju baron, kalau kekiri ke arah Wonosari.
Nah,
sebelum Goa Maria itu tadi, kan ada plang kekiri menuju Wonosari ke kanan
menuju Goa Maria. Karena kami ingin nyoba jalan yang kekiri, diambilah jalan
situ. Dan ternyataaa >.< jalannya lebih ekstrim dan sepi dari jalanan
melalui Panggang tadi. Mana udah maghrib pula. Sedikit merutuk kami didalam
mobil. Tadi lebih baik melalui jalan menuju Goa Maria, walau memutar tapi
seenggaknya masih ramai kendaraan. Mana cuma dua mobil kami yang lewat.
Huaaaaa, sereeemmm, takut tiba-tiba ditengah hutan ada perampok gitu (efek
keseringan nonton film ini). Begitu sampai perkampungan, kami pun sedikit lega.
Nggak mau sok tahu lagi, ketika ada warung kami pun bertanya arah menuju kota
Wonosari. Lalu, setelah beberapa menit jalan sampailah di bunderan Wonosari.
Alhamdulillah.
tegang dalam mobil -___-" |
Oya,
jalanan ini juga rekomended banget lho untuk motong langsung Wonosari tanpa
lewat Goa Maria. Kekurangannya yaitu jalanan belum begitu bagus (masih banyak
lubang) terus kalau malam sepi (yaiyalah, orang ditengah hutan). Tapi lebih
cepat daripada muter lewat Goa Maria. Hohohoho.
Okeyyy,
petualangan heboh dengan sepupa sepupi akhirnya selesai sudah. Saatnya kembali
kerumah ditengah kemacetan yang ada. Yeyy…. (=^.^=)
No comments:
Post a Comment