Ini
adalah ceritaku saat aku masih semester unyu, hehehe. Tepatnya pada tanggal
20-21 Februari 2010, dalam rangka kenal kebun mahasiswa Fakultas Pertanian
angkatan 2008. Jadi hampir 300 orang dari berbagai jurusan di angkatan kami
(kecuali jurusan perikanan), diangkut ke PT. Pagilaran yang terletak di Desa
Keteleng, Kec. Blado, Kab. Batang, Jawa Tengah.
Apa
itu PT. Pagilaran?
PT. Pagilaran merupakan perkebunan yang oleh pemerintah diserahkan kepada Fakultas Pertanian UGM sejak tahun 1964 guna Peningkatan Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi disamping sebagai perusahaan. Kebun yang memiliki luas 1100 ha ini di penuhi aneka tanaman seperti teh, kopi, kina, kelapa, cengkeh dan kakao dengan komoditas utamanya adalah teh. Selain memiliki pabrik pengelolaan teh sendiri, PT. Pagilaran juga merupakan penyetor bahan baku teh pada perusahaan teh, baik di Indonesia mapun di luar negri.
PT. Pagilaran merupakan perkebunan yang oleh pemerintah diserahkan kepada Fakultas Pertanian UGM sejak tahun 1964 guna Peningkatan Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi disamping sebagai perusahaan. Kebun yang memiliki luas 1100 ha ini di penuhi aneka tanaman seperti teh, kopi, kina, kelapa, cengkeh dan kakao dengan komoditas utamanya adalah teh. Selain memiliki pabrik pengelolaan teh sendiri, PT. Pagilaran juga merupakan penyetor bahan baku teh pada perusahaan teh, baik di Indonesia mapun di luar negri.
Setiap
angkatan di Fakultas kami, hukumnya wajib untuk mengikuti kenal kebun ini.
Katanya kalau nggak ikutan nilai PIP (Pengantar Ilmu Pertanian) nya nggak
lulus, duuh. So, berangkatlah kami menuju PT. Pagilaran tersebut, yang dalam
benak kami sekaligus buat rekreasi, hohoho.
Jangan lelah
untuk mencari ilmu karena segala sesuatu di dunia ini perlu ilmu, jika tak ada
ilmu maka kita sama saja dengan orang mati, tak akan bisa berbuat apa-apa.
Perjanalan
ternyata tak seindah yang kami bayangkan, memasuki jalanan dari kota Batang
menuju desa Keteleng ternyata berkelok-kelok. Iyalah, namanya juga didataran
tinggi, masak ya lurus-lurus aja. Bahkan teman kami ada yang sempat mabuk
saking nggak tahannya dengan medan jalanan tersebut. Uughhh, polusi pun mulai
menyeruak dalam Bus kami -,-
Tepat
pukul 23.00 akhirnya sampailah sudah kita di PT. Pagilaran, disana kami
disambut oleh jajaran pengurus kebun dan yang paling ‘nikmat’ adalah kami
disambut dingin yang amat sangat, bbrrrrr dinginnya semena-mena. Maklum letak
kebun Pagilaran ini pada ketinggian 1000-1500 mdpl. Setelah cuap-cuap dari
ketua panitia, wakil dekan bagian akademik sampai direksi PT. Pagilaran –yang
sama mahasiswa ditinggal tidur dikursi, ngobrol dan menikmati hidangan yang
disjaikan- . Akhirnya sampailah kami dihantar dalam singgasana kasur yang telah
kami cari semenjak kami menginjakan kaki di kebun ini. Hoaaammmhh, udah ngantuk
dari tadi kami Pak, Buk.
Mejeng di depan jalan menuju Wisma |
Selama
disini, kami belajar sesuai dengan jurusan kami masing-masing. Karena aku
jurusan budidaya pertanian, maka akupun bersama teman-teman seperjuanganku
belajar mengenai budidaya kina, kopi,
dan teh yang dipandu oleh salah seorang pegawai disana. Sebelum
menuju lokasi tempat belajar kami, kami diangkut dengan truk bagaikan sapi -,-
sapi-sapi manis yang pengen belajar :D |
mendengarkan penjelasan :) |
Setelah
dua hari kami di kebun Pagilaran, berakhirlah sudah bermain dan belajar kami.
Saatnya balik woy…. Tapi entah kenapa aku enggan meninggalkan kebun ini.
Lagi-lagi aku jatuh cinta dengan keindahan alam. Sungguh pesonanya tak bisa
ditandingi. Hamparan kebun teh yang luas, udara yang sejuk, bahkan setiap pagi
kami disambut mentari dari ufuk, dan sore hari kami dihantar jingganya sang
surya. Kesejukannya pun terasa hingga ketulang-tulang. Nggak mau pulaaannggg…
>.<
Apabila kamu
melihat suatu keindahan, bersyukurlah karena kamu masih bisa menikmati
keindahan yang belum tentu akan kamu bisa lihat lagi.
Saat
perjalanan pulang pun kami mendapatkan kejutan yang menarik, yaitu busnya
ganti, diiiaaaarrr. Saat kami berangkat, bus yang membawa kami lumayan
berkelas. Tapi kenapa saat pulang jadi turun kasta gini -,- pintar kali ini
panitia dari kampusku. Alhasil, saat kami sampai Semarang -pulangnya dosen dan
karyawan kampus banyak yang minta mampir Semarang, katanya mau cari oleh-leh
gitu- beberapa AC dari bus kami ada yang mati –alhamdulillah bukan Busku-.
Tapiiiii… tetap aja ini bus bikin mual, karena sampai di Semarang begitu ketemu
toilet aku langsung muntah-muntah. Ini yang salah busnya yang turun kasta atau
sopirnya yang asal nyetir atau akunya yang pengen muntah? Intinya banyak
keluhan dari teman-teman atas perjalan pulang ini. Bahkan teman sebangku dibus
sampai meriang. So, untuk panitia kenal kebun selanjutnya jangan gonta ganti
bus doongg, kalau dari awal busnya berkelas, ya yang berkelas terus, banyak
duit juga kan?. (=^.^=)Molmol
No comments:
Post a Comment