Siapa kamu dan siapa aku. Aku dan kamu,
kamu dan aku. Tetapi bukan kita. Hanya aku dan kamu. Langit dan bumi. Kau sang
pencakar langit dan aku bumi yang terus berputar tanpa arah. Kau berjalan lurus
dan sesekali berhenti sedangkan aku juga berjalan lurus tetapi sering berhenti.
Kau melewati jalan berliku dengan menikmatinya sedangkan aku melewati jalan
berliku dengan keluhan kesal dan putus asa. Aku dan kamu yang sungguh berbeda.
Kau baik dan aku jahat. Kau sabar dan
aku pemarah. Kau pintar dan aku bodoh. Kau hebat dan aku biasa saja. Sungguh
kau langit dan aku bumi. Tampak sekali aku dan kamu ini berbeda.
Aku tak begitu mengenalmu begitu pun
dengan mu yang tak begitu mengenalku. Namun aku dan kamu saling sok tahu untuk
saling mengenal, sok paham dan sok mengerti. Padahal banyak hal dari aku dan
kamu yang masih menjadi misteri.
Secara tak sadar kau pernah membuat ku
kesal hingga melukai hatiku. Begi pun aku, (mungkin) pernah secara tak sadar
membuatmu marah. Tetapi, aku dan kamu masih berteman bukan? Aku berusaha
melupakan apa yang telah terjadi (yang membuatku marah dan kesal terhadapmu)
jika suatu saat aku dan kamu bertemu. Tetapi, kau tak pernah tahu kan aku
begitu terluka? Kepura-puraanku hanyalah sandiwara semu menutupi luka di hati ini.
Tapi inilah aku, yang bisa belajar dari mu sang pemain hebat dalam bersandiwara
kehidupan. Sandiwara semu, yang kamu mainkan dengan piawai dalam drama
kehidupan ini. Kau hebat. Hingga aku sempat terpesona.
Aku dan kamu. Berjalan di jalan yang
berbeda. Berjalan dalam kehidupan yang bertolak belakang. Namun, kita berjalan
dengan harapan yang sama. Menjadi sebaik-baik makhluk Tuhan di muka bumi ini.
Aku dan kamu. Kasat mata namun nyata.
Karena kamu adalah impian semu.
7 Januari 2014 11:07
No comments:
Post a Comment