Cukup pilih 1 saja, karena kalau
pilih 2 nanti suaranya nggak sah.
Salam 2 jari cuy, 2 itu kita,
kita untuk semua, karena kalau 1 nggak ada artinya.
Entah
kenapa akhir-akhir ini angka 1 dan 2 menjadi fenomenal sekali, terutama di
sosial media. Kalau yang mengagungkan “angka 1” pasti menjelekkan “angka 2”,
begitu pula sebaliknya. Seperti pada contoh di atas. Itu baru contoh lhoo,
masih banyak yang model begituan. Bahkan ada yang lebih anarkis lagi. Padahal
cuma angka lho. Ya hanya angka, hanya angka. Tapi di balik angka itu? Nah
itu dia masalahnya.
Saya
jadi teringat lagunya gamma “satu atau
dua, pilih aku atau dia….”. Ah, tetapi ini bukan tentang aku atau dia guys.
Ini tentang dia dan dia. Si “angka 1 dan 2”.
Yang ke-fenomenal-annya membuat saya eneg untuk membuka sosial media. Banyak
persengkokolan terselubung, banyak himbauan-himbauan palsu, banyak kemunafikan,
dan yang jelas banyak kericuhan terjadi dimana-mana.
Oh
negriku. Puk puk puk ya kamu. Rakyat sedang berpesta memilih calon pemimpinmu.
Sabarlah. Semoga
pemimpinmu nanti bisa lebih baik daripada yang sekarang. Meskipun mereka punya
kekurangan, pastinya akan ada kelebihan yang membuatmu semakin jaya. Biarlah “1
dan 2” menjadi artis kali ini. Siapa tahu negri ini telah disiapkan pemimpin
yang bisa membawa kemakmuran diantara “1 dan 2”.
Berharap
tanggal 9 Juli 2014 cepat terlalui.
Biar masyarakat muslim semakin khusyu’ beribadah. Nggak mikirin lagi
kehebohan-kebohan “angka 1 dan 2” lagi. Dan semoga, pada tanggal 9 Juli 2014
dan seterusnya Indonesia masih aman. Hohohohoho… salam damai dari saya (=^.^=)
*Ditulis selepas sahur (4:30am) H-4 menjelang
pemilihan presiden, akibat ke-eneg-kan isi timeline FB yang pada kampanye “1
dan 2”
No comments:
Post a Comment