Olahraga paling bagus untuk perempuan adalah belanja
di pasar dan memasak
Kata-kata
di atas adalah ungkapan temanku ketika mengomentari aktivitas olahragaku. Aku pun
hanya berkomentar “masak sih?” saat itu. Aku pernah belanja di pasar dan juga
memasak. Tapi nggak pernah ngrasain bagian mana olahraganya. So, hari ini aku
pun melakukan aktivitas tersebut dengan sadar akan berolahraga. Hmmmm, seperti
apa ya…
Pukul
07.30 aku pun meninggalkan rumah menuju pasar Sorobayan. Salah satu pasar di
daerah tempat tinggalku. Lumayan jauh, jadi harus menggunakan motor. Sesampai di
pasar, setelah parkir motor aku pun segera memasuki pasar dan melihat-melihat
orang jualan. Ini adalah pertama kalinya dalam masa setelah SD aku memasuki
pasar Soroboyan. Sebab pasar yang sering aku datangi tutup.
Pasti
teman-teman heran kok bisa ada pasar tutup. Bukannya pasar tiap hari buka ya?
Eits, ini beda kawan. Pasar di daerah tempat tinggalku bukanya hanya setiap
hari pasar. Dimana hari itu dikenal dengan Pon, Wage, Kliwon, Legi dan Pahing.
Pasar Mangiran, atau pasar yang paling dekat dengan rumahku buka setiap Pahing
dan Wage. Jadi hari apapun apabila memasuki Pahing dan Wage ya pasti pasar
Mangiran buka. Kebetulan tadi adalah Selasa Pon, sehingga yang buka pasar
Sorobayan. Entah gimana pembagian jadwalnya, yang jelas kata ibuku sejak aku
lahir jadwal itu sudah ada.
Oke,
kembali lagi ke pasar Sorobayan. Karena baru pertama kali masuk sana jadi
sedikit bingung. Kebingungan juga di sponsori dengan nggak tahunya mau masak
apa. Cerdas. Akhirnya setelah muter-muter lihat orang jualan di putuskan untuk
membeli bayam, wortel, termemes, tahu dan tempe. Lumayan, dengan belanja segitu
banyaknya hanya habis kurang lebih 20ribu. Murah meriah euy….
Letak
olagraganya dimana? Ternyata setelah dirasa-rasa dengan muter-muter mencari dan
memilih sayuran yang bagus, menawar-nawar harga, dan mikir mau beli apa, itu
semua sudah bikin keringatan. Senyuman sepanjang perjalanan untuk menolak
tawaran penjual yang barangnya tidak ingin kita beli menambah raut muka
berseri. Sungguh olahraga ini kawan.
Lalu,
sesampai dirumah aku pun memutuskan untuk memasak pepes dan sayur bening. Kebetulan
aku dirumah sendirian. Ibu pergi mengajar dan adik pergi kuliah. Aku cuci semua
sayur dan beberapa dimasukkan kedalam kulkas. Hmmm, dan ternyata ini juga
olahraga. Mondar-mandir menyiapkan bahan dan alat, mengira-ira takaran bumbu
yang dipakai, mengulek bumbu, mengaduk atau pun menggoreng sudah bikin badan
keringatan.
Ditambah
lagi ketika sedang asyik-asyik memasak, tiba-tiba gas habis. Sumpah, belum
pernah seumur hidupku mengganti gas untuk kompor. Takut nggak pas lah, takut meledaklah,
begitu alsaanku dulu. Dan sekarang tantangan itu ada didepan mata. Mau minta
bantuan Om, beliau sedang pergi. Hampir nyerah, aktivitas memasak aku
berhentikan sambil nunggu ibu pulang. Tapi cemen banget kalau aku nyerah. So,
dengan hati-hati aku ganti deh itu gas. Sambil mengingat-ingat kalau bapak –dulu-
atau adik sedang mengganti gas. Voila, berhasil. Hahahha. Ternyata mudah.
Manusia pada dasarnya mempertahankan rasa takutnya
daripada rasa inginnya. Padahal belum tentu apa yang ditakutkan itu terjadi.
Maka jika kamu ingin sukses, lawan ketakutanmu itu!
Sepertinya
benar adanya jika olahraga paling bagus untuk perempuan adalah belanja di pasar
dan memasak. Selain badan berkeringat karena aktivitasnya, juga membuat otak kita
aktif terus. Karena mikir. Mau masak apa, beli dipasar apa saja, seberapanya
banyak masaknya, pakai bumbu apa, dll. Selain itu interaksi dengan orang-orang
pasar juga membuat hati kita tenteram dan raut muka berseri. Coba deh… (=^.^=)
No comments:
Post a Comment