Hidup itu adalah takdir yang munculnya selalu tak
terduga
Adalah
kata-kata yang pas menggambarkan peristiwa kemarin sore. Yupz, Senin (2/06/14)
sore sekitar pukul 14.30. Saat aku dan Yuar –teman IMM- sedang berkendara di
ringroad utara, tepatnya beberapa meter dari jalan Kaliurang yang kearah
jalan Monjali. Tiba-tiba ada dahan pohon yang hampir jatuh menimpa kami. Yuar
yang saat itu menggendarai motor pun tak kuasa untuk mengerem. Sehingga saat
dahan itu benar-benar jatuh, tepat berada diatas kami. Beruntung, sebelumnya
Yuar sudah sadar dengan adanya dahan yang hampir jatuh. Maka, ketika dia bilang "eeh.. ehh" aku langsung reflex mencari penyebab dia berkata “eeh.. ehh” yang
aneh itu.
Ketika
sadar ada dahan pohon yang akan jatuh, tanganku kiri ku pun langsung reflex
untuk berusaha menangkap dahan pohon tersebut. Alhamdulillah bisa dicapai.
Walau pun dahan tersebut sempat hampir menindih kaki kiri Yuar dan menimpa kepala
Yuar. Sedangkan aku hanya lecet ringan di jari kiri akibat menangkap dahan
pohon tersebut.
Seperti
setengah sadar dan tidak. Ketika tangan ku telah menangkap dahan tersebut,
dahan tetap aku bawa selagi Yuar mengendarai motor. Jadi dahan pohon tersebut seakan gerobak yang aku geret. Dudul banget. Lalu aku pun meminta Yuar
menghentikan motor. Karena nggak mungkin kami bermotoran dengan membawa dahan pohon
yang besar begitu. sudah cukup kami begitu diliatin orang. Hahahahhahaa. Hidup memang wow!!!
Setelah
motor berhenti kami berdua pun mengangkat dahan pohon tersebut ke pinggir
jalan. Tentu dengan diliat orang-orang. Macam perempuan perkasa kami saat itu.
Nggak panik menghadapi hal tak terduga yang berada didepan mata. Serta kuat
mengangkat dahan pohon yang besar. Padahal kami berdua amatlah kecil-kecil :p
Beruntung
bagi kami yang sadar akan menghadapi hal itu. Sebab, faktanya didepan kami ada
satu motor yang kecepatannya juga pelan seperti kami dan dia harus bernasib
kurang beruntung karena sempat terkena ranting dahan tersebut. Akibatnya
tangannya kram. Beruntung pula saat itu kondisi jalan sepi. Sehingga tidak
menjadikan kecelakaan yang parah. Motor banyak yang lewat setelah aku dan Yuar mengangkat dahan pohon yang sebelumnya masih aku peluk
itu.
Memberi
aba-aba agar motor-motor berhenti sambil mengangkat dahan pohon itu sensasinya
luar biasa. Benar-benar kayak hero di film-film. Hahahaha. “kami tidak apa-apa
pak, buk” kata kami ketika ditanya pengendara yang lewat. Sambil menyunggingkan
senyum manis tentunya. Hidup
yang tak terduga bukan?
Saat asyik berkendara motor tiba-tiba harus kejatuhan dahan pohon besar. Hidup memang
wow!!!
Jadi, bagi teman-teman yang kemarin sore ngeliat cewek perkasa ngangkat dahan pohon di ringroad utara yang menuju jalan Monjali, itu adalah aku dan temenku Yuar. Hohohohoho. (=^.^=)
Bantul, 3 Juni 2014, 05:00am
Jadi, bagi teman-teman yang kemarin sore ngeliat cewek perkasa ngangkat dahan pohon di ringroad utara yang menuju jalan Monjali, itu adalah aku dan temenku Yuar. Hohohohoho. (=^.^=)
Bantul, 3 Juni 2014, 05:00am
No comments:
Post a Comment