Thursday, August 30, 2012

Cerita Shalat Iedku 1432 H


Allahu akbar, Allahu Akbar Laailaahaillahu Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahilham…

Takbir berkumandang menyerukan kebesaran Raja pemilik alam semesta ini. Mendayu-dayu merdu hingga ketelinga hati, menderap-derap indah dalam jantung penuh syukur. Samudra tasbihpun mengalir dalam nadi, jiwapun terselimuti tahmid, nafas berhembuskan takbir dan raga yang terbadaya inipun beriringan berucap khaulah. Sungguh Robbi, di hari mulia ini kutundukkan kepalaku untuk memohon ampun kepada-Mu, peluklah hamba-Mu ini dalam selimut istiqomah, lapangkan jiwa ini untuk menerima maaf, dan jadikanlah hati ini kembali fitri, aminnn…
kepada sahabatku semua, aku ucapkan taqaballahu minna wa minkum, isfakhuli asfakhulakum…

                             
Hoooreeeeeeeeeee uda lebaran, yipppiiiiiriliii hari ini tepatnya Selasa tanggal 30 Agustus 2011 saya sudah lebaran, sudah shalat ied, sudah halal bi halal ama tetangga2, sudah maem ketupat ma gudeg manggar –gudeg khas daerahQ brow- dan sudah nrima angpau dr sebagian sodara –heyy tmn2 ngiri gk aq msh DAPET angpau- hahahhaaasyeeekkkk.

Saya tau lebaran tahun ini antara muhammadiyah dan pemerintah berbeda, tapi bagi saya –yg hari ini rada malas ngurusi begonoan- yoweslah biarin, yang penting lebaran, bisa maaf2an, bisa merayakan kemenangan, bisa dapat angpau –hadeuhhh bkn bocah lg kau Da-, bisa maem ketupat dll. Toh kebenaran kapan waktu yang tepat untuk lebaran hanya Allah yang sepenuhnya tahu, dan kita sebagai manusia hanya berusaha mencari kebenaran itu dan meyakini adanya. So, sudahlah, kita rayakan saja lebaran ini dengan senang2. Karena makna lebaran adalah merayakan kemengangan kita setelah menahan nafsu selama 29 hari –bagi yg menjalani 29 hari seperti saya- iya to? Nek salah nggeh nyuwun agunging pangapunten, hehehee

Namun sayang seribu sayang kepala peyang dan melayang-layang lebaran kali ini saya merasa SEDIH, kenapa ee kenapa, karena hari saya berhalangan sehingga HARAM untuk shalat, huaaaaa huaaaaa –jane pengen nagis ngguling2 tapi tengsin- so, saya tadi kelapangan hanya untuk mendengarkan khutbah yang khatibnya adalah babe saya sendiri –malah curcol-

Ada beberapa hal menarik yang saya amati ketika saya berada di lapangan saat shalat ied  –ceritane jd pengamat, maklum lg gk shalat- tadi, pas semua jamaah shalat ied sedang melakukan shalat. Yaitu bahwasanya saya TIDAK BISA jajan di arena lapangan tersebut –padahal pingin tumbas es krim- karena maluu lahh ama anak TK yang pada berkeliaran macam ayam lepas disana. Hahahaa, gk deng, saya hanya bercanda, bukan itu maksud saya. Yang saya amati ketika dilapangan adalah :

1.      Pakaian Lebaran. Hal ini terutama para perempuan –saya hanya menyoroti yang perempuan saja-, saya melihat banyak sekali hari ini perempuan memakai pakaian gaya ARTIS –glamour/mewah, banyak aksesoris sana sini, grombyang sampe tanah- , bukannya mw syirik gk pake baju model artis yg grombyang2 mpe kasrah2 begono. Cuman sangat menyayangkan sekali, jika lebaran hanya dibikin untuk beli baju yang harganya selangit tapi hanya bisa dipakai sekali. Karena saya yakin seyakin yakinnya itu baju sangatlah tidak cocok jika dipakai buat jalan ke mall, buat piknik, buat kekampus apalagi buat layat. Bukannya dianjurkan untuk menggunakan pakaian terbaik yang dimiliki pada saat hari raya. Pakaian terbaik bukan berarti harus pakaian yang baru. Asal pakaian tersebut sopan dan bersih, maka tidak BARU dan MEWAH pun tidak apa-apa2. Tapi tradisi tetaplah tardisi, lebaran harus ada baju BARU dengan model paling BARU dan dengan harga yang BARU –alias mahal-. Ckckckckck, semoga saya, anda dan perempuan lainnya memaknai pakaian terbaik disaat lebaran tidak seperti itu.

2.      Khutbah Iedul Fitri. Disini saya tidak menyoroti isi dari khutbah tersebut. Tetapi bagaiamana sikap masyarakat pada saat khutbah berlangsung. Ya, saya masih melihat banyak masyarakat ketika selesai shalat langsung gulung tikar dan beramai-ramai meninggalkan arena shalat ied tersebut. Memang si mendengarkan khutbah iedul fitri itu pilihan, jika ingin mendengarkan khutbah duduklah dan jika ingin pergi silakan. Namun alangkah lebih baiknya jika kita mendengarkan khutbah terlebih dahulu, toh mau ngapain to pulang cepet2 ?. Bahkan perempuan yang sedang berhalanganpun dianjurkan/diperintahkan untuk datang guna mengikuti/mendengarkan khutbah iedul fitri tersebut. Artinya mendengar khutbah ied tersebut mempunyai keutamaan yang serangkain dengan shalat iedul fiti *logikane, knp setiap hbis shlat ied ada khutbah? Sekedar tradisi atw anjuran? Jika anjuran maka kita usahakan untuk mengikutinya, iy kan?* Nah, mengapa hanya untuk mendengarkan khutbah selama 15 menit saja tidak mw? Memangnya khutbah iedul fitri bisa didengrin seminggu atau sebulan sekali? Harapan saya semoga kita semua masih mw mendengarkan secuil nasehat dalam khutbah iedul fitri, guna mengembalikan pemahaman makna fitri dihari kemenangan tersebut.

Inilah cerita saya ketika tadi pagi mengamati fenomena shalat ied yang terjadi dilapangan kelurahan tempat saya tinggal. Semoga yang baik-baik dari cerita saya bisa diambil manfaatnya, dan yang buruk-buruk bisa dijadikan hiburan semata, hahahahaha :D :D :D
bagaimana ceritamu kawannn…..

* cerita hari raya idul fitri 1432 H

No comments:

Post a Comment