Monday, May 12, 2014

Kok jadi malah nurun begini? -___-



 Nggak tahu ini kebetulan atau bukan. Yang jelas 3 turunan dari nenek sampai aku habis mengalami kejadian yang aneh (menurutku) dengan cara yang runtut. Jadi kemarin (Minggu, 10/5/14) kami sekeluarga menghadiri acara hajatan pernikahan saudara. Kebetulan yang punya hajat adalah sepupu dari ibuk yang tengah menikahkan anak laki-lakinya. Sekeluarga besar dari ibuk pun turut hadir tak terkecuali simbah putriku yang usianya semakin senja.

Pagi hari sebelum kami serombongan menuju tempat mempelai perempuan, kami sekeluarga foto-foto dahulu sambil membawa seserahan1. Disaat kami sedang berfoto-foto tas yang dibawa simbah jatuh. Tetapi beliau tidak sadar sampai kami semua masuk di mobil masing-masing. ya maklumlah simbah-simbah :p Dan tas itu dibawakan oleh ibuk aku.

Kebetulan simbah ikut di mobilku. Ketika masuk mobil simbah aku suruh bawa seserahan (yang seharusnya aku bawa) dahulu, karena tiba-tiba kerudungku copot. Disaat mobil melaju segera seserahan itu aku ambil dan simbah baru sadar tasnya nggak ada. “Welah, tasku mau nengdi yo” welah, tasku tadi dimana ya. Beliau pun ribut sendiri di mobil sambil mengosak asik jok mobil. Aku cuma diam aja, karena aku tahu tas simbah yang jatuh sudah dibawakan ibuk.

Dari depan ibuku pun bilang kalau tadi tas simbah jatuh dan sudah beliau ambil. Sembari memberikan tas simbah, ibuk pun menasihati simbah panjang lebar bagaimana cara membawa tas supaya tidak jatuh. Yah biasalah ibuk-ibuk tetep deh kayak ngenasehatin anaknya. Diajarin begini begitu yang hanya ditanggapin simbah iya iya aja.

Nah malamnya, kebetulan acara boyongan2 di tempat mempelai putra. Acaranya cukup meriah. Dengan tamu undangan yang banyak otomatis tempat yang telah disediakan menjadi berjubel. Sehingga tanpa disadari tas ibuk hilang. Kata beliau hilang saat mengambilkan bakso untuk simbah. “Kok bisa” kataku pada ibuk. Ternyata tasnya ditinggal di meja tempat duduk dekat simbah. Hadeeeuuuhhhhh >.<

Memang sih, isinya HP dan uang tak seberapa. Tapi bisa-bisanya ninggalin tas ditempat hajatan dengan begitu banyak orang. Walaupun didekat simbah, tapi kan simbah sudah tua, mana tahu itu tas siapa. Aku pun gantian nasihatin ibuk berapi-api (hampir mirip ibuk ngenasehatin simbah). Lalu, kami pun pulang kerumah tanpa membawa tas ibuk yang telah kami cari di tempat hajatan.

Begitu sampai rumah, aku pun tersadar, dompet HP ku nggak ada. Sepertinya ketinggalan dirumah simbah pas mampir dari tempat hajatan sebelum pulang kerumah. Astaghfirullah. Kok jadi malah nurun begini? -_____________- jadi merasa kualat deh. Ibuk habis nasihatin simbah, tas ibuk hilang. Aku habis nasihatin ibuk, dompet HP ku tertinggal (tapi udah ketemu kok, soalnya tadi pagi udah aku ambil, hehe). Ini 3 generasi turunan dengan runtutan kejadian yang hampir sama di waktu kurang dari 24 jam. Kejadian aneh macam apa pula ini, hedeuhh >.<

Kata adekku “oww tahu deh teledornya nurun dari siapa ke siapa”. Gantian kualat sukurin lu Dek, ngatain simbah sama ibuk teledor. -,-


Note :
1 seserahan : semacam hadiah dari pengantin pria untuk pengantin perempuan
2 boyongan : acara penyerahan pengantin perempuan ke keluarga pengantin laki-laki

No comments:

Post a Comment