Tuesday, January 6, 2015

Orang Gunung Kidul

Menurut saya, orang Gunungkidul itu baik-baik banget. Selama saya mengenal orang-orang Gunungkidul, belum pernah kayaknya dikecewakan. Teringat beberapa bulan yang lalu saya mengunjungi teman saya di Gunungkidul. Sampai disana saya di ajak ketempat saudaranya. Dirumah saudaranya kami diberi sajian menggleng dan legendar.

Apa itu menggleng? Yaitu sejenis keripik yang terbuat dari ketela. Kalau legendar keripik yang terbuat dari beras ketan. Untuk orang Bantul seperti saya, camilan seperti itu sudah tidak asing lagi. Walaupun camilan semacam ini sudah jarang ditemukan lagi. Maklum, kata orang ini makanan ndeso. Padahal enak banget lho.
Karena saking senengnya sama itu camilan. Saya keasyikan sendiri makan tu menggleng sama legendar. Sampai teman mengajak pulang saya masih asyik ngunyah-ngunyah *ini mah dasar nggak tau malu*. Alhasil, sama yang punya rumah saya dibawain satu kresek penuh menggleng mentah. Katanya suruh digoreng sendiri. Hahahhahaa.


Teringat pula ketika saya dan keluarga silaturahim kerumah kakak teman ibu. Di Gunungkidul juga. Di pekarangan rumahnya di fungsikan sebagai lahan tanaman. Seperti kacang dan ketela. Saat kami pulang dari sana, kami diberi satu karung penuh ketela dan beberapa kresek kacang. Yang di ambil dari pekarangannya tersebut. Ya ampun, kayak mau buat hajatan aja banyaknya. Sampai kami nggak enak buat nerimanya.

Kebaikan orang Gunungkidul tak sampai disini saja. Suatu ketika saya mengikuti acara di Gunungkidul. Karena saya memiliki teman didaerah tempat acara tersebut, mampirlah saya kerumahnya. Sebenarnya niatnya cuma mau numpang mandi. Soalnya males antri mandi ditempat acara. Eehh nggak taunya ditempat teman malah disuruh makan juga. Pucuk dicinta ulam pun tiba.

Sebenarnya, dimana pun dan siapa pun orangnya pasti baik-baik. Jika kita datang juga baik-baik. Dari pengalaman saya di atas, sebenarnya semua itu adalah hikmah dari silaturahim. Kita mengunjungi teman walaupun hanya untuk “say hello” menanyakan kabar, itu semua sudah termasuk silaturahim.


Terkadang, kita sudah cukup puas bersosialisasi dengan teman hanya lewat sosial media. Tapi percayalah, bahwa bersosialisasi paling menyenangkan itu ketika kita bisa bertatap muka dengan teman kita. Meskipun hanya sebentar, tapi bahagianya luar biasa (=^.^=).

No comments:

Post a Comment