Melanjutkan
kisah Catatan Perjalanan Semeru #Part II. Dari sini pendakian dimulai. Canda
dan tawa menghiasi perjalanan kami para TSIer. Keramaian kami mulai menggaung
di belantara Semeru. Seperti apa ceritanya?? Hmmmm…
14 Agustus 2013
Pagi
Ranu Pane, pagi dunia, pagi jiwa penuh semangat. Pukul 05.20 bangun juga aku
dari lelapnya mimpi, dan sudah bisa ditebak kebiasaan burukku tiap kali naik
gunung, shalat subuh dalam SB, hahahaa, parah, parah. Ok, saatnya beraktivitas
pagi cuy, siap-siap untuk pendakian. Jangan sampai Ranu Kumbulo menunggu kita
dengan bosan, :D :D
siap beraaanngkat ^^ |
Pukul
10.00 tepat kami pun berangkat. Dalam pendakian yang berjumlah peserta hampir
100 ini terbagi menjadi 4 tim. Aku dan teman-teman sekelompokku masuk dalam
jajaran pasukan santai, tim 3, hohoho. Dengan jumlah peserta kurang lebih 20
orang serta panitia Om Toto, mas Jiwo, mbak Adel, dan kang Ari. Setelah
foto-foto depan gerbang dan setelah tim 1-2 berangkat, melajulah tim ku menuju
hutan Semeru. Deg degan woy… tapi bismillah, nggak apa-apa dan tidak akan
kenapa-kenapa :)
TSIer narsis dulu :p |
Pos
demi pos kami lewati. Medan dari gerbang menuju pos I masih sedikit enakan,
tidak terlalu nanjak, malah lebih banyak jalan datarnya. Di pos I kami
berleha-leha dulu, ngopi-ngopi dulu, ngobrol-ngobrol dulu, hohoho. Setelah itu
berangkat lagi menuju pos II.
Dari
pos I ke pos II medan mulai menanjak. Kali ini jalanan sedikit terjal. Tapi masih
tahap mudah. Soalnya buat keong macam aku masih bisa melewati, artinya meskipun
nanjak masih dalam kategori enak lah, hohohoo. Di Pos II kami tak istirahat
terlalu lama. Karena tim kami yang santai mulai di susul oleh tim 4 yang isinya
manusia super, sepanjang jalan mereka nyanyi mulu “kartosuro..kartosuro.. uwo..uwo..” kayak nggak punya capek aja
mereka ini. Jadi kalau kalian pas Agustusan 2013 kemarin ke Semeru dan
mendengar teriakan seperti itu, itu tim 4 rombongan TSI kami, tenang mereka
bukan kuntilanak yang nyanyi siang bolong kok :p Di pos II ini aku gantian
kerir dengan mas Kentrik dari Salatiga. Karena kerirku yang kegedean, hehehee.
Makasi ya mas Kentrik atas bantuan tukeran kerirnya, :D :D
Lalu
dari pos II lanjut pos III medan mulai berat. Naik turun, naik turun. Pokoknya
pos ke pos medannya semakin nggak enak lah. Tapi heran, meski lelah tetap aja
semangat. Tebar senyum sana sini, nyapa sana sini, Alhamdulillah sih di
anugrahi senyum manis, jadi nggak mengecewakan yang liat :p Sampai pos III kami
istirahat. Tapi jujur saja, belum merasa capek banget. Lalu aku pun bilang ke
Day “jalan duluan yuk, kelamaan berenti bikin capek,”. Akhirnya dari pos III
aku dan Day misah dari rombongan.
Baru
juga belok mau lanjut perjalanan sudah di hadang tanjakan tinggi. Kata
temen-temen itu namanya ‘tanjakan jancuk’ karena buat naik aja butuh tenaga
yang cukup ekstra. Aje gile, aku akuin kalau jalanan setelah pos III ini emang
bikin ngos-ngosan. Selain nanjaknya yang ‘jancuk’ pake berdebu pula >.< Setelah
sampai atas tanjakan kami istirahat sebentar lalu lanjut. Karena kami cuma
berdua jadi bisa mempercepat langkah. Sehingga baru beberapa menit jalan sudah
nampak terlihat dibalik kabut sesuatu yang amat indah. Pesona lukisan Tuhan yang
tiada duanya. Ranu Kumbolo. “Huaaaaaaaa Ranu Kumbolo….” Aku pun tak
henti-hentinya berteriak kegirangan macam anak kecil dapat balon gratisan.
Karena cuma aku dan Day, jadi akunya berani untuk teriak-teriak nggak jelas.
“Day…potoin aku disini” kenarsisan pun muncul melebur rasa lelah dan capek.
Nikmat Tuhan yang tidak bisa di dustakan.
ngos-ngosan di tanjakan 'jancuk' >.< |
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan? (QS. Ar-Rahman)
Kami
pun segera mempercepat langkah, tempat yang dituju sudah terlihat, ayooo segera
capai Ranu Kumbolo. Begitu sampai pos IV kami pun tak berlama-lama istirahat.
Lantas kami segera melanjutkan perjalanan menuju Ranu Kumbolo yang sudah di
depan mata. Begitu sampai pinggiran danau kami pun lantas berteriak “maaadhaaanng muuoollll… (makan muol)”
yang lantas di jawab oleh peserta yang telah sampai “madhang gombal.. (makan kain)”. Jargon yang kami teriak-teriakkan
sepanjang jalan dari gerbang Semeru hingga nanti pulang lagi. semacam kode
rombongan kami lah. Sehingga tampak sekali riuh perjalanan kami saat itu.
Karena begitu ada yang teriak satu, yang lain pasti akan menjawab dengan
teriakan juga.
Dan
akhirnya, pukul 15.45 sampailah di Ranu Kumbolo. Setelah menyandarkan kerir di
tengah peserta lain, aku pun segera lari bak artis india lagi njoget menuju pinggiran
danau. Aaaaakkkkk dinginnya air Ranu Kumbolo ini. Begitu puas mainan air lalu
aku pun duduk sejenak sambil tiduran sembari menunggu teman-teman kelompokku
yang membawa tenda datang.
Begitu
Sandi yang membawa tenda datang, kami pun segera bongkar kerir, pasang tenda, dan
mengeluarkan seperangkat alat masak. Kami masak dengan teman se tim yang dari
kelompok Salatiga. Ada mas Tuyul, mas Huda, mas Kentrik dan mas-mas yang aku
lupa namanya, hahahaa. Obrolan hangat ala anak gunung pun dimulai, foto-foto dan
canda tawa menghiasai malam di Ranu Kumbolo. Pukul 19.30 kelompok kami sudah
masuk tenda, dalam tenda kami main kartu dulu hingga pukul 21.00. Tampak di
luar masih ramai pendaki berdatangan dan para TSIer yang masih asyik ngobrol.
Okelah, aku udah ngantuk, met tidur…
15 Agustus 2013
Pukul
05.30 alarmku pun berbunyi nyaring. Segera aku terbangun dan shalat subuh.
Bersyukur masih bisa menghirup udara nan segar di tengah pegunungan dan di
pinggir danau ini. Allah, aku bahagia akhirnya bisa kemah di pinggir Ranu
Kumbolo. Tapi, Allah, aku masih malas keluar >.<
Apabila kamu melihat suatu keindahan, bersyukurlah
karena kamu masih bisa menikmati keindahan yang belum tentu akan kamu bisa
lihat lagi.
Woyyy
bangun woyyy, teriakku didalam tenda. “ambil air sana, ntar aku masakin” kataku
menggoyang-goyang SB mas Mamet dan Day. Setelah sekian menit mengumpulkan nyawa
kami pun segera beraktivitas pagi. Ambil air, masak, makan dan kemudian
foto-fot, hahaha. Setelah itu packing untuk melanjutkan perjalanan menuju Kalimati.
Oiya, tepat 15 Agustus ini bapak aku ulang tahun. Selamat hari lahir ya bapakku
tercinta, terimakasih udah ngijinin Ida buat menjelajah Semeru, maaf kalau
belum bisa menjadi anak terbaik buat bapak :* :*
met ultah bapaaaaakkk :* |
Pukul
10.00 kami serombongan mulai berangkat melanjutkan perjalanan. Dibalik Ranu
Kumbolo terdapat sebuah tanjakan fenomenal yang sudah terkenal seantero pendaki
yang mitosnya banyak dipercaya. Namanya tanjakan cinta. Konon katanya kalau
kita berhasil melewati tanjakan ini tanpa menoleh kebelakang sambil memikirkan
seseorang yang kita cintai maka kita akan berjodoh dengan orang itu. Okelah,
mumpung disini, iseng nyobain. Tapi begitu di tengah perjalanan aku bingung mau
mikirin sapa coba, saking banyaknya yang dipikirin *eehh :D Yaudah daripada
pusing lebih baik aku mencoba menengok ke belakang sambil godain teman-teman
yang pada ritual, dan ternyata pemandangan Ranu Kumbolo dari tanjakan cinta ini
keren banget. Ah bego kalian kalau nggak nengok kebelakang, hahahaha.
:p |
Dari
tanjakan cinta, kita akan bertemu dengan Oro-oro Ombo, padang luas yang
ditumbuhi semak ilalang. Katanya kalau di musim hujan banyak lavender tumbuh
disekitar sini. Lumayan mengobati kelelahan menaiki tanjakan cinta yang
ternyata melebihi tanjakan jancuk, karena Oro-oro Ombo jalannya datar. Sehingga
kita mau lari-larian sambil india-indiaan pun bisa, hahahaa.
Oro-oro Ombo |
Setelah
Oro-oro Ombo kita mulai memasuki hutan lagi. Pintu hutan dibuka dengan tempat
bernama Cemoro Kandang. Disini kami serombongan beristirahat dahulu melepas
lelah. Sembari menunggu tim 1-2 berangkat dulu. Ada kejadian menyebalkan
disini, ketika aku foto-foto sama Day di pohon-pohon, mas Mamet iseng teriak
“cieeeee..” yang membuat seluruh peserta TSI melongok kearah kami berdua dan
ikut ber “cieee…” >.< Pelissss mas, cuma poto-poto lho. Entah kenapa
gara-gara hal ini, sampai ada peserta yang mengira aku di tembak. Duhalah, pada
kena korban FTV ini pada -_________-“
narsis-narsis dulu sebelum berangkat :o |
Setelah
istirahat cukup, kami pun melanjutkan perjalanan. Karena tim kami tim santai
maka lebih sering berhentinya yang justru itu bikin aku malah sering kecapekan.
Akhirnya aku minta ijin ke Om Toto untuk jalan duluan sama Day. Kemudian oleh
Om Toto dipersilahkan tetapi dengan beberapa peserta yang ingin jalan duluan.
Lantas aku, Day bersamaan dengan mas Dar, mas Habib, dan Edvan jalan duluan
menuju tempat selanjutnya, yaitu Jambangan.
Jalanan
Cemoro Kandang menuju Jambangan lumayan menyeramkan, karena di tengah-tengah
hutan. Tampak pohon-pohon besar berada disekeliling kami. Berasa kayak di
awasi. Medannya lumayan bikin capek, karena semakin nanjak. Beberapa menit
kemudian sampailah kami di Jambangan. Dari Jambangan tampak terlihat Mahameru
gagah perkasa. Subhanallah keren sekali. Mungkin nggak ya aku besok bisa sampai
puncak itu. nggak banyak berharap deh, ngeliat medannya yang 4 kali lipat
merapi udah bikin keder. Di Jambangan kami istirahat sebentar untuk minum dan
berfoto-foto, lalu lanjut jalan.
Jambangan, tampak terlihat Mahameru dari Jambangan |
Perjalanan
di lanjutkan untuk menuju Kalimati, tempat ngecamp kami yang kedua sebelum
muncak Mahameru. Medannya lumayan enak karena tanjakannya tidak seterjal
sebelumnya. Tapi tetap saja naik turun gitu. Kurang lebih pukul 14.00 sampailah
kami di Kalimati. Begitu sampai aku dan Day pun segera shalat dan istirahat
sembari menunggu teman-teman sekelompokku yang membawa tenda.
Mahameru begitu jelas terlihat dari Kalimati |
Setengah
jam kemudian teman-teman kelompokku datang. Mereka mendirikan tenda, aku dan
Day mencari air di Sumber Mani. Aku pikir Sumber Mani ini dekat dari Kalimati.
Ternyata jauhnya dan medannnya nanjak terjal gitu. Asem, tahu gitu aku
ngediriin tenda aja. Huff >.<
Pukul
21.00 kami sudah masuk tenda untuk persiapan tidur setelah bertempur
mempersiapkan bekal untuk esok dini hari muncak Mahameru. Yupz, rencana kami
akan muncak pukul 00.00 dini hari. Seperti apa perjalanan muncak kami?
Tunggu cerita selanjutnya yaaa… :)
-Maret
2014-
aku g ngeliat ini tulisanmu mol.. terkesan ngos-ngosan nulisnya. gak ngalir. ceritanya, cerita sandi pun hilang yang nginjek ranjau,
ReplyDeleteiyaa, kayake terlihat buru-buru ya... makasi buat masukannya Day :)
Delete