Sunday, March 16, 2014

Catatan Perjalanan Semeru #Part II

Disinilah cerita petualangan Semeru dimulai. Setelah berdarah-darah galau akan ikut atau tidak (Part#1). Kepingan-kepingan setiap peristiwa tersusun rapi membentuk paragraf cerita akan suka dan dukanya perjalanan. Seperti berjalan dalam sebuah lorong, pasti kita akan menemui bagian lorong yang sedikit gelap atau bahkan gelap sekalipun. Dari sini aku dapat mengatakan bahwa setiap perjalanan pasti ada cerita, disetiap cerita pasti tersembunyi makna, dan makna itulah perjalanan hidup sesungguhnya.  Ini lah mulainya petualanganku di Semeru…


12 Agustus 2013
Hari yang ditunggu pun tiba. Sudah dari subuh aku heboh di kos. Bongkar kerir1, ngelist barang, masukin ke kerir, bongkar lagi, liat lagi, masukin lagi, sampai akhirnya jam 2 siang baru kelar itu packing. Padahal Sudah diwanti-wanti dari jauh-jauh hari oleh mas Gogon selaku panitia untuk hadir di basecamp TEMPE sebelum pukul 4 sore.

Pukul 14.00 lebih mas Mamet jemput aku di kos, kemudian kami kumpul di Bunderan UGM. Disana sudah tampak Kiki, Sandi dan Dimas yang telah siap dengan alat tempurnya. Kiki, Sandi dan Dimas adalah teman mas Mamet yang nantinya sekelompok denganku, Day dan teman Day. Kami sudah berkenalan dua minggu sebelum hari H ini untuk persiapan perjalanan ini.

Pukul 15.00 kami pun berangkat ke Kartosuro dengan hati riang gembira. Berasa lagi dengerin lagunya Tasya jaman dulu “Libur telah tiba.. Libur telah tiba.. Horee.. Horee.. Horeeeeee……” hahahaa. Karena aku motoran sendiri, ada rasa sedikit bangga sekaligus kesel. Bangga karena bisa motoran sendiri dengan bawa kerir gede, kesel karena pasti dari belakang hanya tampak kerir naik motor >.<

Pukul 16.30 kami baru sampai basecamp TEMPE. Basecamp ini terletak tak jauh dari bundaran Kartosuro. Disana telah ramai para peserta TSI yang akan meramaikan Dirgahayu Indonesia di Semeru. Disana sudah ada Day yang ternyata sudah datang sejak pagi. “Mana temenmu Day” kataku begitu sampai basecamp. “Dia langsung ke Tumpang soalnya dari Makasar” jawabnya. Lalu kami sekelompok berkumpul untuk ngobrol sambil menunggu waktu registrasi dan pemberangkatan.
briefing sebelum berangkat
nungguin Bus
Daaannn, baru pukul 22.30 kami berangkat dari Kartosuro. Bisa dibilang kami menunggu cukup lama dari waktu kedatangan dan keberangkatan. Enam jam brooo.. tapi entah kenapa kami tak merasa kesal sedikitpun terutama aku yang biasanya dikenal paling nggak sabaran dan tukang protes. Dari sini aku pun paham, jika kita melakukan sesuatu dengan hati lapang, ikhlas dan bahagia, apapun yang terjadi, baik menyenangkan atau menyebalkan tetap saja dibawa senang dan gembira. Oke, bus datang, mari berangkat teman-teman……. :)

13 Agustus 2013
Pukul 02.00, tetiba si Day teriak di sampingku sampai aku terbangun, karena kami duduk sampingan. “Bau gosong, bau gosong” katanya. “Apaan si Day, ganggu orang tidur aja,” protesku. “Ini kayak bau kampas kebakar Mol, ada yang nggak beres deh sama bus nya,”kata dia. “Aah udahlah tidur lagi,” jawabku. Day pun tertidur lagi. Namun sampai beberapa menit kemudian aku belum bisa tidur. Dan ternyata benar apa yang Day bilang, bus nya nggak beres, mogok deh bus nya. Kurang lebih pukul 02.30 Bus sudah berhenti di pinggir jalan. “Tukaaann benar apa kataku,” kata Day.

Lantas beberapa menit kemudian aku pun mendengar samar-samar panitia dan beberapa peserta turun dari bus untuk mendorong hingga ke Terminal. Sebab posisi bus mogok tepat di samping terminal Nganjuk.

Yupz, pukul 02.30 kami baru sampai Nganjuk dalam keadaan mogok. Sedih? Sebel? Mangkel? Enggak teman-teman. Aku malah justru menikmati perjalanan ini. Harusnya aku sebel, karena bus yang satunya –kami serombongan ada dua bus- sudah berangkat dari pukul 04.00 pagi. Tapi aku nya biasa aja, tahu bus satunya udah pergi cuma bilang “oww bus satunya udah berangkat”.

Pagiii Nganjuk, Pagi terminal Nganjuk, pagi bus mogok, pagi bus-bus yang datang silih berganti, pagi penjaja makanan di terminal, aku Moly dari Jogja, mau ke Semeruu.. :p :p selama kurang lebih 6 jam kami berada di terminal Nganjuk. Ngapain aja, kalau aku sih jelas makan, terus mampir di konter ‘indosat mudik’ depan terminal buat ngecash HP. Terus ngobrol-ngobrol sama temen-temen deh. Nggak merasa sebel dan mangkel, justru menikmati perjalanan ini. Sensasi kena mogok sampai berlama-lama di terminal itu luar biasa, sensasi untuk jajan terutama. Bawaannya laper mulu, hahahahaa.
di konter Indosat numpang ngecash HP :p


ngobrol sama teman-teman
Pukul 09.30 kami pun berangkat, tapi ganti bus. Karena si bus katanya masih capek, jadi pengen berlama-lama di terminal dulu, padahal kerusakan bus yang ternyata pipa dibawahnya patah belum bisa dibenerin. Nggak tau sih ya pipa apa, pokoknya besi-besi gede gitu, aku juga nggak paham. Yang penting ayo masuk bus dan berangkat lagiiiii.
si Montir agi ngebenerin si Bus
Pukul 15.30 sampailah kami di Tumpang dan di tampung di Gedung Rakyat kantor desa Tumpang tempat kenalan salah satu panitia. Bukannya disambut dengan karpet merah atau pun sesajian –hadeeuh emang pesta- malah ada salah satu peserta bilang ke aku “baru sampai ya, kok kalian lama sih, kemana aja”. Sebenernya pengen deh aku bilang “nihh ngomong sama kaki ku”. Udah tahu kami kena mogok, masih ditanya kemana aja. Emang kalian nggak punya mulut apa buat tanya ke panitia ngapain kalian masih lama-lama disitu. Hahahahaa sewotnya baru muncul deh, setelah lama di pendam. Maaf ye, siapapun kamu yang tanya ke aku dan aku jawab kasar :D

Kemudian, oleh Day kami dikenalkan lagi oleh teman yang akan sekelompok dengan kami, namanya mbak Irma. Jadi kelompokku berjumlah 7 orang, aku, Day, mas Mamet, mbak Irma, Kiki, Dimas dan Sandi. Setelah itu kami packing ulang dan menunggu jeep datang. Kurang lebih pukul 20.30 kami berangkat dari Tumpang menuju Ranu Pane. Udah gelap, jalan naik turun, berdesak-desakan di jeep, gila, pengen muntah. Tapi begitu mata memandang ke atas, bintang bertaburan bak permata ciinn, keren banget, lupa capek lupa muntah. Subhanallah kerennya.
naik Jeep, horee :D
Dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan di waktu terbenam bintang-bintang (diwaktu fajar) (QS. An-Najm 49)

Pukul 21.40 sampailah di Ranu Pane. Malam Ranu Pane? Apa kabarmu? Aku datang penuh cinta. “Zzzssuuummmpaahhh ddddddiiinggiinn buuuaaaannggeett.. bbbbbrrrrrr…” kataku begitu turun dari jeep. Dinginnya yang semena-mena bikin cepet-cepet pengen  ndiriin tenda terus masuk kedalam dan tidur. Hahahaa. Dan begitu tenda berdiri langsung kelompok kami masuk dan terlelap. Semua dalam lelap mimpi indahnya. Esok, segeralah datang, kami ingin segera berkelana, zzzzzzzzz..
Seperti apa perjalanan selanjutnya? Ikuti terus yaaa…. :)

NOTE
1adalah sebuah tas ransel besar. Penulis lebih suka menuliskan kerir ketimbang carrier.


-Late Post - Maret 2014-

No comments:

Post a Comment