Friday, January 17, 2014

Kagum dengan diri sendiri itu perlu!

Judul diatas adalah salah satu cetusan teman saya ketika dia menelpon. Yup, teman saya ini memang unik sekali. Apabila seseorang menelpon temannya biasanya karena suatu hal yang penting. Kalau pun cuma cari teman ngobrol paling juga ngobrolin hal-hal yang ringan atau malah nggosip. Tetapi kalau teman saya ini lain, mau menelpon penting nggak penting, obrolannya harus bermanfaat. Jadi kudu mikir kalau ditelpon teman saya satu ini, mau ngobrolin apa yaaa… hehehe

Pernah saya nya males di ajak diskusi, dianya langsung nutup telpon tanpa pamit. Hahahaa, padahal teman saya ini sering bilang “aku ini nggak pernah marah kok”, iya mas nya nggak pernah marah, tapi diam-diam suka ngambek, yo sama aja :D :D

Oke, pada suatu malam (kalau nggak salah ingat Sabtu, 30 November 2013) pukul 22.36 teman saya ini tetiba menelpon. Padahal saya nya udah cantik siap untuk tidur. Cukup lama kami ngobrol, hampir setengah jam, tapi nggak sepenuhnya ngobrol sih, orang sama dia ditinggal ngobrol sama temannya juga -_______-“ terus disalah satu obrolan itu dia sempat bilang “Kagum dengan diri sendiri itu perlu”. Kalau tidak salah ingat kata-kata itu tercetus ketika mas nya sedang merasa (nggak cuma merasa si, tapi emang) kagum terhadap diri sendiri. Lantas secara spontan saya pun merespon “ishh sombong”. Lalu dia pun menjawab dengan jawaban seperti itu, “kagum dengan sendiri itu kadang-kadang perlu dek”.

Awalnya saya bingung dengan pernyataan dia. Karena sampai detik ini saya masih berfikir jika mengagumi diri sendiri sama halnya dengan bangga dengan diri sendiri yang menyerempet  kearah sombong. Tetapi dia menjelaskan, bahwa kagum terhadap diri sendiri itu berbeda dengan bangga terhadap diri sendiri yang mengarah sombong. Kagum dengan diri sendiri itu lebih kearah menghargai usaha diri sendiri akan suatu hal.

Dia pun mulai berceramah, dan yang dapat saya rangkum dalam memori saya adalah : kita terbiasa mengagumi orang lain, bahkan sampai mengutip kata-katanya untuk dijadikan motivasi. Bahkan bisa jadi menjadikan mereka-mereka sumber inspirasi kita. Tapi, pernah kah kita mengagumi diri sendiri dan lantas membuat inisiatif sendiri. Misal dengan perbuatan atau tulisan yang kita bangun atas dasar pikiran kita sendiri. Kemudian tidak malu untuk mengutarakan ide. Kadang orang nggak percaya diri akan cetusan ide sendiri, sehingga merasa idenya ‘biasa’ saja. Lantas kapan dia akan bangga terhadap dirinya sendiri jika selalu berfikiran seperti itu?

Jika saya tidak salah tangkap, bagi mas nya mengagumi diri sendiri berarti membangun daya kreatifitas yang ada dalam diri sendiri. Tidak melulu harus menunggu ‘motivasi’ dan ‘inspirasi’ dari orang lain. Tapi bukan berarti nggah sah ya jika kita melakukan sesuatu dengan motivasi dan inspirasi dari sesuatu. Hanya adakalanya kita harus menghargai secara lebih apa yang ada dalam diri kita sendiri. 

Dari situ saya jadi paham ketika seseorang sering bilang “kalau kita nggak kagum dengan diri sendiri siapa lagi coba yang mengagumi kita”. Mungkin mengagumi diri sendiri dapat diartikan sebagai rasa syukur atas nikmat Allah kali ya. Menghargai kemampuannya untuk terus berkarya tanpa merasa harus tergantung dengan ‘motivasi’ dan ‘isnpirasi’ dari orang lain. Jika kita tidak bangun rasa kagum terhadap diri kita sendiri, kapan lagi kita akan percaya terhadap hasil usaha dan kemampuan diri sendiri. Berarti mengagumi diri sendiri disini bukan berarti sedang sombong ya, hehehee. Oke terimakasih mas nya atas nasihat-nasihat di sela-sela obrolannya (=^.^=).

No comments:

Post a Comment