Wednesday, January 8, 2014

Pesta Pergantian Tahun



Pesta, sebenarnya rada begidik juga nulis kata ‘pesta’. Karena konotasinya lebih ke foya-foya gitu. Enggak teman-teman, aku nggak begitu, aku kan anak baik-baik :p :p jadi pesta yang aku maksud disini adalah mengikuti serangkaian seremoni (duileee seremoni coba..) hiruk pikuk malam pergantian tahun. Lantas seperti apa ‘pesta’ yang aku maksud disini?

Yang jelas pesta pergantian tahunku bukanlah pesta-pesta seperti pada umumnya. Dirayain dengan cara mewah dan wah. Pestaku jelaslah amat sederhana, namun selalu penuh makna. Sebab kalau dipikir-pikir, malam pergantian tahun tu sama aja sih sama malam pergantian hari. Toh jamnya juga nggak nambah, langit juga masihh disitu letaknya, bumi juga masih bulat. Biasa aja, nggak ada yang istimewa. Tapi namanya juga budaya latah (entah siapa yang menciptakan pesta pergantian tahun ini) jadi setiap pergantian tahun selalu ada saja event-event yang dibikin serangkaian kelompok untuk merayakannya. Dan selalu identik dengan kembang api dan terompet. Selalu. Sehingga sah-sah saja jika malam pergantian tahun dunia menjadi berisik oeleh suara kembang api dan terompet. Padahal berisiknya, ampuun deh.

Ngomong-ngomong soal terompet, aku dari kecil paling ogah niup terompet di saat malam pergantian tahun. Mengapa demikian, karena saat kecil, saat masih unyu-unyu aktif di TPA (Taman Pendidikan Alqur’an) pernah di bilang sama ustadzah kalau salah satu tanda hari kiamat adalah suara sangkakala Malaikat Israfil. Kata beliau sangkakala ini menyerupai terompet dan bunyinya bikin bumi bergetar, langit runtuh, dan dunia hancur lebur. Sehingga ketika malam pergantian tahun terdengar bunyi terompet yang meraung-raung di seluruh penjuru dunia, seakan-akan gambaran hari kiamat segera muncul. Sehingga aku paling nggak mau niup terompet di malam pergantian tahun baru. Tetiba terompet yang aku tiup milik malaikat Israfil kan berabe *Plaaakkk, plis Daaa, mana ada malaikat Israfil naruh terompet di sampingmu -,- Ngeri ngebayangin jika malam itu malah menjadi tahun berakhirnya kehidupan :(

Karena selama aku SMA berada di ‘penjara suci’ lembah peradaban (duhh bahasanaya), jadi tidak ada moment spesial buatku untuk menikmati disetiap malam pergantian tahun. Aku mulai mengikuti euforia malam pergantian tahun selepas aku SMA, yaitu malam pergantian tahun 2008 menuju 2009, itu pun barengan dengan teman-teman dan berakhir dengan menuliskan harapan-harapan untuk 1 tahun kedepannya. Ya, aku nggak mau melakukan malam pergantian tahun (yang bagiku sama dengan malam-malam biasanya) dengan foya-foya dan bikin ketidaknyamanan masyarakat (kayak niup terompet, nyalain mercon atau kembang api, motor di bleyer-bleyer dll). Aku menikmati malam pergantian tahun dengan caraku sendiri. Sederhana tapi bermakna (untukku). Dalam ingatan memoriku yang semakin cetek, dapat terangkai pesta pergantian tahunku di setiap tahun mulai 2009 :

Pergantian tahun 2008 menuju 2009
Pada tahun baru 2009 ini adalah tahun baru pertamaku sebagai mahasiswa dan tahun baru pertamaku melihat kembang api. Waktu itu aku tinggal di perumahan Nandan yang tak jauh dari Monjali (Monumen Jogja Kembali). Bersama sepupu dan teman-teman sepupu menikmati malam pergantian tahun di jalanan dekat Monjali sembari melihat kembang api yang di nyalakan dengan indah dari Monjali. Cukup dengan berjalan kaki sembari melihat orang-orang nyalain kembang api. Dan komentarku “ohhhh, kayak gini to malam tahun baruan tuh”. Oke, selamat datang 2009, harapan terbesar aku saat itu adalah aku pengen kerja biar punya uang sendiri terus berpetualang kemana-mana, ahhahaha

Pergantian tahun 2009 menuju 2010 dan 2010 menuju 2011
Sejujurnya aku sedikit lupa memori pergantian 2009 menuju 2010 dan 2010 menuju 2011. Aku obrak abrik file buku harapan tetap tidak menemukan catatan apapun dimana aku di kedua pergantian tahun tersebut (uda tuaaa uda mulai lupa -,- ). Tetapi aku ingat jika di salah satu malam pergantian tahun tersebut aku merayakan bersama teman-teman PRIMORDIA Fakultas Pertanian UGM (Badan Pers nya fakultas aku). Lagi-lagi sederhana namun bermakna. Kami ngobrol-ngobrol tentang tulisan, film dan Primordia kedepan. Kemudian bakar-bakar ayam di parkiran depan kantor sekretariat. Obrolan manis mengantarkan kami anak-anak yang selalu haus akan ilmu untuk menikmati malam pergantian tahun.

Pergantian tahun 2011 menuju 2012
Tahun 2012 adalah tahun keempat aku kuliah, so tercetuslah untuk merayakan tahun baru bersama teman-teman seangkatan sejurusan. Maka terpilihkan di rumah teman kami Rean untuk berpesta masak-masak. Ada sosis bakar, ayam bakar, nasi liwet dll. Sederhana tapi bermakna. Karena di tahun ini kami berharap dapat lulus tepat waktu. Tapi Tuhan berkehendak lain, 2012 bukan tahun rejeki aku memakai toga. Tapi Tuhan memberi warna lain, Dia mengenalkanku di tahun 2012 ini dengan keindahan alam. Terimakasih alam, kau mengajarkanku banyak hal, terimakasih 2012 :)
bakar sosis dan ubi
aslinya tangan uda gatel nyomot hidangan didepannya ini :D
selamat tahun baruuuuuu :)
Pergantian tahun 2012 menuju 2013
Pernah mendengar lagu “harta yang paling berharga adalah keluarga, istana yang paling indah adalah keluarga….”. Yupz, pergantian tahun menuju 2013 ini aku menghabiskan waktu dengan keluarga. Penghabisan Desember ini aku isi dengan mengevaluasi buku harapanku di tahun 2012 dan mencoret-coret kembali untuk harapan aku di tahun 2013. Ngobrol-ngobrol asyik dengan bapak-ibuk. Banyak hal yang membuat aku tersedak dan menangis di penghujung 2012 ini, karena banyak harapan penting aku belum bisa dicapai di tahun ini >.<

Menjelang tengah malam di pergantian tahun, aku ikut kumpul dengan teman-teman di kampung aku. Nonton film dan bakar-bakar jagung. Kondisi malam itu juga tak begitu bersahabat, tercatat dimana-mana hujan deras menghampiri para peraya pesta pergantian tahun. Tapi aku bersyukur aku dapat menikmati malam pergantian tahun ini dengan kesederhanaan.

Namun aku juga bersyukur, karena 2013 mengajarkanku banyak hal. Dari aku yang mulai menyukai pendakian, dikasih Allah teman-teman yang menginspirasi, dikasih ujian batin akan dilemma kehidupan dll. Aku berterimakasih dengan 2013, karena perjalanan di tahun itu membuat aku harus semangat menghadapi 2014.

Pergantian tahun 2013 menuju 2014
Nah, di tahun ini ada yang berbeda. Aku menikmati malam tahun baru di gunung, di Lawu tepatnya. Maklum mulai 2012 kan gunung jadi sahabatku, ohohohohho. Ternyata peminat merayakan tahun baru di gunung lumayan juga. Duuhh rame banget, apa kabar yang di Merbabu, Merapi dan gunung-gunung lainnya yaa, pasti ramai juga. Di Lawu gerimis awetnya nggak kira-kira. Bikin Lawu malam itu bersuhu 140C, bbbrrrrrrrr dingin.


bye bye 2013 :)

Lantas apa resolusiku di tahun ini? Banyaaaakkk, banyak banget harapan-harapan dan mimpi-mimpi besar di tahun ini. Berharap tahun ini berpihak kepadaku. Segala rencana yang telah aku ukir dalam-dalam di prasasti hatiku yang ku pajang dalam setiap do’aku dalam sujudku dapat terwujud satu persatu. Aamiin. Selamat datang 2014, selamat datang harapan-harapan baru yang semoga tak lagi semu :)

7 Januari 2014

No comments:

Post a Comment