Tuesday, October 21, 2014

History of Molydha Part I #Edisi25tahun

Mencoba mengingat-ingat sebuah kenangan. Baik dari ingatan pribadi atau pun dari cerita orang lain yang pernah menjadi saksi hidupku (halah). Nggak semua mencakup sih. Tapi seenggaknya, ada sekelumit cerita yang membuatku terharu, tertawa, sedih atau pun marah. Dan inilah sejarah singkat hidup seorang Molydha, yang dirangkai dengan hati :


1989. Lahir di PKU Muh Srandakan ba’da ashar pada bulan Oktober dengan berat 3000gr dalam kondisi prematur. Konon katanya lahir prematur karena kondisi psikologis ibu yang kurang nyaman akibat diagnosis aneh dari si dokter. Katanya kalau nggak lahir sungsang (kepala masih posisi diatas) ya lahir dengan dua kepala. Parah ini dokter -__-“

1990. Umur 1 tahun. Terdiagnosis terkena penyakit flek. Gegaranya si bocah ini hobi diajak jalan-jalan pake motor sore-sore kepantai. Kena angin pantai sepertinya. Sudah bisa jalan sebelum 1 tahun.

1991. Umur 2 tahun. Udah bisa lari. Udah bisa hafal nama-nama binatang katanya. Udah ngoceh dengan lancar. Bibit cerewetnya mulai terlihat sepertinya.

1992. Umur 3 tahun. Mulai aktif-aktifnya. Konon katanya di usia yang sangat belia si bocah udah bisa hitungan penjumlahan dan pengurangan. Bahkan sudah bisa mengeja huruf-huruf. Alhasil di usia ini si bocah udah akrab dengan majalah Bobo. Di tahun ini pula (1 bulan sebelum genap 3 tahun) bocah hiperaktif ini pernah patah kakinya. Akibat jatuh dari lemari setinggi 2 meter. Alhasil nggak bisa jalan kurang lebih setahun. Kasihan.

1993. Umur 4 tahun. Sudah masuk TK (dulu belum ada play group cuy). Masuk pertama kali udah bikin temen sekelasnya nangis itu pun cowok. Dan konon katanya si cowok gedenya naksir sama si bocah tengil ini. Pehlis deh -,- Ditahun ini pula di bulan Oktober munculah si Ersyad yang bikin cemburu abis. Tapi tetep sayang sama dia. Soalnya punya mainan baru yang bisa disuapin apa aja terus muntah-muntah, sama kalau dipegang keras bisa nangis sendiri tanpa batere. Kakak yang baik -,-

1994. Umur 5 tahun. Konon katanya udah pinter baca tulis hitung. Hampir di masukin SD. Tetapi ditolak mentah-mentah sama simbah kakung (kakek) karena nggak boleh masuk SD sebelum 7 tahun. Ditahun ini pula mulai terlihat bakat menari. Meskipun kalau pentas dapetnya nari yang jingkrak-jingkrak.

1995. Umur 6 tahun. Jadi preman TK. Soalnya udah di TK sejak umur 4 tahun. Waktu itu ngakuin kalau punya kekuatan ghaib. Gegara sering bawa gantungan kunci tengkorak. Dan seluruh teman TK percaya. Ditengah keluarga pun begitu. Tiap kerumah simbah sepupu-sepupu sudah lari ketakutan begitu tahu aku datang. Rupanya bibit arogan, keras dan suka berimajinasi sudah mulai terlihat ditahun ini.

1996. Umur 7 tahun. Masuk SD. Pertama kali masuk SD yang dibawa bukan buku pelajaran. Tapi sekotak mainan. Alhasil pertama kali masuk SD sudah dapat sambutan teguran manis oleh sang guru yang galaknya super. Sangat menikmati masa-masa ini, karena seragamnya udah merah putih.

1997. Umur 8 tahun. Kelas 2 SD. Mulai melebarkan sayap berkenalan dengan kakak dan adik kelas. Nakalnya sudah mulai terlihat. Suka mandi di kali. Suka ke sawah buat cari tebu. Terlihat item dan dekil. Meskipun begitu rajin berangkat TPA (Taman Pendidikan Alquran). Punya cita-cita paling beda dikelas. Ketika yang lain pada pengen jadi dokter, polisi, dan guru, ni bocah pengen jadi insyinyur. Cita-cita yang masih asing saat itu.

Sempet terhenti aku menulis disini. Karena tidak semua bagian aku ingat dengan jelas. Nggak mudah pula merangkai tulisan dari cerita orang. Terlebih cerita tentang diri sendiri. Tapi biar bagaimana pun, semua itu adalah sejarahku. Perjalanan hidupku, yang selalu ingin aku kenang. Sempat tertawa sejenak pula aku disini, ternyata masa kecilku ituuuu……. Ya begitulah. Hahahahahaa. Lalu bagaimana perjalanan hidupku selanjutnya? Ikutin di Part II yaaa.


No comments:

Post a Comment