Tuesday, June 3, 2014

Belanja di Pasar dan Memasak



Olahraga paling bagus untuk perempuan adalah belanja di pasar dan memasak

Kata-kata di atas adalah ungkapan temanku ketika mengomentari aktivitas olahragaku. Aku pun hanya berkomentar “masak sih?” saat itu. Aku pernah belanja di pasar dan juga memasak. Tapi nggak pernah ngrasain bagian mana olahraganya. So, hari ini aku pun melakukan aktivitas tersebut dengan sadar akan berolahraga. Hmmmm, seperti apa ya…


Pukul 07.30 aku pun meninggalkan rumah menuju pasar Sorobayan. Salah satu pasar di daerah tempat tinggalku. Lumayan jauh, jadi harus menggunakan motor. Sesampai di pasar, setelah parkir motor aku pun segera memasuki pasar dan melihat-melihat orang jualan. Ini adalah pertama kalinya dalam masa setelah SD aku memasuki pasar Soroboyan. Sebab pasar yang sering aku datangi tutup.

Pasti teman-teman heran kok bisa ada pasar tutup. Bukannya pasar tiap hari buka ya? Eits, ini beda kawan. Pasar di daerah tempat tinggalku bukanya hanya setiap hari pasar. Dimana hari itu dikenal dengan Pon, Wage, Kliwon, Legi dan Pahing. Pasar Mangiran, atau pasar yang paling dekat dengan rumahku buka setiap Pahing dan Wage. Jadi hari apapun apabila memasuki Pahing dan Wage ya pasti pasar Mangiran buka. Kebetulan tadi adalah Selasa Pon, sehingga yang buka pasar Sorobayan. Entah gimana pembagian jadwalnya, yang jelas kata ibuku sejak aku lahir jadwal itu sudah ada.

Oke, kembali lagi ke pasar Sorobayan. Karena baru pertama kali masuk sana jadi sedikit bingung. Kebingungan juga di sponsori dengan nggak tahunya mau masak apa. Cerdas. Akhirnya setelah muter-muter lihat orang jualan di putuskan untuk membeli bayam, wortel, termemes, tahu dan tempe. Lumayan, dengan belanja segitu banyaknya hanya habis kurang lebih 20ribu. Murah meriah euy….
 
hasil belanjaan
Letak olagraganya dimana? Ternyata setelah dirasa-rasa dengan muter-muter mencari dan memilih sayuran yang bagus, menawar-nawar harga, dan mikir mau beli apa, itu semua sudah bikin keringatan. Senyuman sepanjang perjalanan untuk menolak tawaran penjual yang barangnya tidak ingin kita beli menambah raut muka berseri. Sungguh olahraga ini kawan.

Lalu, sesampai dirumah aku pun memutuskan untuk memasak pepes dan sayur bening. Kebetulan aku dirumah sendirian. Ibu pergi mengajar dan adik pergi kuliah. Aku cuci semua sayur dan beberapa dimasukkan kedalam kulkas. Hmmm, dan ternyata ini juga olahraga. Mondar-mandir menyiapkan bahan dan alat, mengira-ira takaran bumbu yang dipakai, mengulek bumbu, mengaduk atau pun menggoreng sudah bikin badan keringatan.
 
hasil masakan :9
Ditambah lagi ketika sedang asyik-asyik memasak, tiba-tiba gas habis. Sumpah, belum pernah seumur hidupku mengganti gas untuk kompor. Takut nggak pas lah, takut meledaklah, begitu alsaanku dulu. Dan sekarang tantangan itu ada didepan mata. Mau minta bantuan Om, beliau sedang pergi. Hampir nyerah, aktivitas memasak aku berhentikan sambil nunggu ibu pulang. Tapi cemen banget kalau aku nyerah. So, dengan hati-hati aku ganti deh itu gas. Sambil mengingat-ingat kalau bapak –dulu- atau adik sedang mengganti gas. Voila, berhasil. Hahahha. Ternyata mudah.

Manusia pada dasarnya mempertahankan rasa takutnya daripada rasa inginnya. Padahal belum tentu apa yang ditakutkan itu terjadi. Maka jika kamu ingin sukses, lawan ketakutanmu itu!

Sepertinya benar adanya jika olahraga paling bagus untuk perempuan adalah belanja di pasar dan memasak. Selain badan berkeringat karena aktivitasnya, juga membuat otak kita aktif terus. Karena mikir. Mau masak apa, beli dipasar apa saja, seberapanya banyak masaknya, pakai bumbu apa, dll. Selain itu interaksi dengan orang-orang pasar juga membuat hati kita tenteram dan raut muka berseri. Coba deh… (=^.^=)

No comments:

Post a Comment