Adek
pusing abang, sosisal media bikin adek mupeng pengen jalan-jalan. Tuuu di
Instagram banyak yang upload
foto-foto di tempat piknik yang keren-keren. Adek kan pengen. Yah beginilah
nasib manusia kurang piknik. Padahal liburan Waisak kemarin habis jalan-jalan
ke Jawa Timur. Ups lupa, tulisannya belum di buat yak :p maafkan daku yaaaa
Nggak
ada angin nggak ada hujan, teman mainku si Udin dan Sammy ngajakin ke Bukit
Kora-kora, eh Kosakora. FYI, hampir semua tulisan di kategori Menjelajah alam
ini ada nama Udin atau Sammy tercantum. Maklum dua teman aku ini emang enak
buat di ajak main. Yang satu macak porter sejati, walau badannya kecil tapi
kuatnya samaan deh sama Rambo. Terus yang satu lagi jago potret-potret. Nah,
kurang beruntung apa coba aku punya temen kayak mereka. Tsaaahhh
Oke
kembali ke laptop, eh ke Bukit Kosakora. Kami berangkat dari Jogja pada tanggal
10 Juni 2015 pukul 15.00 kurang. Berbekal sedikit makanan dan minuman serta
beberapa informasi yang kami cari-cari di internet, sampai lah ke Pantai Drini.
Lho kok Pantai Drini? Iya, soalnya Bukit Kosakora ini terletak di atas pantai
Drini.
Perlu
teman-teman ketahui, Pantai Drini ini ada dua pintu, pintu barat dan timur.
Kalau mau menuju Bukit Kosakora lebih mudah lewat pintu yang timur. Selain
lebih dekat menuju tujuan bayarnya juga nggak mahal. Ehhhh. Soalnya kami
kemarin lewatnya Pintu Barat, karena kami memasuki kawasan Drini dari arah
pantai Baron. Otomatis kami parkir di Pantai Drini. Bayar permotornya Rp 5.000,
karena nginap. Tapi kalau di rumah penduduk atau yang lewat pintu timur tadi katanya (baru katanya) bayarnya hanya Rp 2.000. Lumayan kan yang 3ribu buat ke WC, hehehehe.
Karena
kami dari pantai Drini, perjuangan kami sampai Bukit Kosakora jelas penuh
perjuangan. Pertama-tama kami lewati bukit jalannya masih asyik lah, turun
sampai di Pantai Ngrumput. Nama pantainya lumayan aneh, tapi jadi nggak aneh
kalau kalian liat sendiri, sebelum pantai terdapat tempat yang luas dengan
penuh rumput. Kalau kataku bisa buat shalat Ied besok. Dari Pantai Ngrumput
kami naik bukit lagi, jalannya udah mulai nggak asyik. Begitu turun ketemu
pantai lagi, tapi nggak tau pantai apa. Masih sepi lho pantainya. Bisa buat
camp juga. Tapi karena kami pengen ke Bukit Kosakora yang terletak di atasnya,
kami nggak tergoda buat camping disini.
pantai ngrumput yang luasnya bisa buat maen futsal |
pantai nggak tahu namanya :D |
Pas
kami mau naik bukit Kosakora, di depan jalannya ada bapak-bapak penjaga. Kami
di minta Rp 2.000 untuk bayar restribusi. Kayaknya sih belum (atau nggak)
resmi. Tapi nggak papalah, mungkin uangnya buat pembangunan ke depan. Soalnya,
jalan yang akan kami lalui setelah proses pembayaran ini sungguh-sungguh yakin
tidak asyiknya. Karang-karang gitu. Ini nggak awas dikit kalau tergores bisa
hilang kulit mulus *lebayyyyy*.
Sampai
atas, Ma Sya Allah indahnya. Bisa liat bukit-bukit berkabut, pantai-pantai di
bawahnya. Tapi hati-hati ya, jangan sampai kalian iseng mau joget india,
soalnya bukitnya miring banget dan belum ada pagar pembatas/pelindung. Sapa
tahu saking senengnya jejingkrakan malah gelinding, kan serem. Perjalanan dari
Pantai Drini-Bukit Kosakaora kurang lebih 20-30 menit jalan kaki. Kalau kami
kemarin kalau nggak salah 30 menitan. Maklum pada banci kamera semua sihhhh
*nunjuk diri sendiri*
sebenernya yang banci kamera yang bawa tongsis lho, sumpah bukan saya |
again...????? |
Ma Sya Allah, indahnyaaa |
awas nggelindinggggg |
Sayang,
sampai atas kami nggak dapat sunset, soalnya udah pukul 5 lebih. Terus ngeliat
bukitnya udah nggak sehijau kayak di foto-foto iklan. Mungkin sudah bukan musim
hujan. Tapi malamnya bisa puas liat bintang yang bagus. Niiii beberapa foto hasil
karya temen eike si Sammy:
ayo anak-anak, kita hitung bintangnya, 1...2...3... hoaamm bu guru ngantuk |
Bukit
Kosakora seperti halnya pantai Kesirat (baca disini), hanya menawarkan
keindahan pada sore hari (untuk lihat sunset). Kalau sunrise jelas nggak bisa,
karena ketutupan bukit. Paginya kami jalan-jalan ke arah timur laut. Jadi turun
dari Bukit Kosakora yang diseberangnya. Disana ada pantai lagi. Tetapi karena
ada bukit yang ada benderanya kami tergoda untuk kesana. Naiklah kami ke bukit
lagi. Jalannya penuh karang. Si Udin sempat tergores karena dia pakai celana
pendek. Di atas bukit kita bisa liat view yang lebih luas lagi.
ada bendera, ayo kita kesanaaaaa.... |
hosh..hosh..hosh.. capeeeekkkk |
Setelah
puas, kami segera turun lagi dan naik lagi (menuju tempat camping). Hanya itu
saja yang bisa kami ceritakan, seperti yang aku bilang tadi tempat ini memang
indah hanya untuk sunset. Kalau udah pagi, udah biasa aja. Pengen buru-buru
turun untuk cari tempat maen lagi. Laluuuuuuuuuu… kami mau kemana? Emmmm kasih
tahu nggak yaa… liat tulisan setelah ini ajalah :D :D
(=^.^=)
* Foto-foto karya Udin dan Sammy, akunya model dadakan -plaaakkkk- :p :p
No comments:
Post a Comment